Sepinggan pasta merupakan sajian sepinggan yang akrab bagi seluruh anggota keluarga karena relatif amat mudah diolah.
Bagi mayoritas penduduk di belahan bumi mana pun, pasta identik dengan makanan Italia. Padahal tak ada yang tahu pasti sejak kapan pasta ada. Ada yang menyebut Marco Polo sebagai tokoh yang mengenalkan pasta ke Italia sekembalinya dari menjelajah daratan China. Boleh jadi demikian karena memang ada kemiripan antara pasta dan mi yang merupakan makanan pokok bangsa China sejak berabad-abad sebelumnya. Agar olahan pasta terasa nikmat, apa saja yang harus dilakukan?
Perhatikan Saat Berbelanja
Asal tahu saja, pasta buatan Italia umumnya berukuran lebih tebal daripada pasta buatan Amerika.
Saat membeli pasta segar, jangan lupa untuk mengecek tanggal kedaluwarsanya guna memastikan pasta yang Anda beli benar-benar masih baik kondisinya dan siap diolah.
Boleh-boleh saja kalau Anda ingin bereksperimen mengganti pasta. Untuk mendapatkan hasil terbaik, jangan lupa aturan umum yang berlaku. Yakni pilihlah pasta pengganti yang memiliki kesamaan bentuk dan ukuran dengan jenis pasta yang digantikan. Maksudnya antara lain agar pasta matang secara merata dalam waktu yang bersamaan.
Penting pula untuk memadukan bentuk pasta dengan sausnya, Pasta bentuk rata tentu paling pas bila disajikan dengan saus sederhana. Sedangkan bentuk lain yang memiliki lekukan dan celah mungkin akan lebih serasi bila disajikan dengan saus yang dilengkapi dengan potongan roti dan bahan-bahan lainnya.
Kalau memilih pasta kering, bacalah apa yang tertera dalam kemasannya, apakah mengandung tepung semolina atau tidak (dalam label biasanya tertulis durum-semolina atau semolina gandum). Kalau tertulis demikian berarti pasta kering tersebut merupakan pasta dengan kualitas terbaik. Biasanya bentuk dan kekokohannya akan bertahan saat dimasak, hingga tidak akan jadi benyek ataupun lengket satu sama lain. Sebaliknya, pasta yang tidak terbuat dari tepung semolina akan cepat lembek dan gampang hancur saat diaduk. Pasta jenis ini lebih cocok untuk diolah sebagai sajian bergaya casserole.
Pasta yang dibuat dengan campuran telur umumnya terlihat lebih berkilat sehingga tampil lebih manis saat disajikan.
Tips Mengolah Pasta
Pasta olahan Anda lengket atau benyek berair seperti bubur? Ini tidak akan terjadi kalau Anda tahu rahasia mengolahnya.
Saat merebus pasta segar, pastikan segala hal yang diperlukan, seperti saringan, saus, piring saji atau mangkuk hangat, sudah tersedia. Soalnya, pasta segar atau pasta buatan sendiri cepat sekali matang dan pasta yang masih hangat sangat membantu menambah kelezatan rasanya.
Agar air rebusan mendidih lebih cepat, tutuplah panci selagi memanaskan air, namun jangan gunakan tutup panci ketika pasta sudah dicemplungkan ke dalam air mendidih. Membiarkan panci terbuka juga dimaksudkan untuk menghindari air rebusan pasta tumpah mengotori kompor Anda.
Gunakan panci besar karena pasta tergolong bahan pangan yang membutuhkan banyak air saat dimasak. Wadah yang kecil dan air yang terlalu sedikit akan membuat pasta menggumpal dan tidak matang sempurna. Untuk merebus air sebanyak 1,5 liter setidaknya Anda butuh panci yang mampu menampung sekitar 5-6 liter air. Isilah panci tersebut dengan air hingga mencapai ¾ bagian.
Sebagai patokan, gunakan air kira-kira 1 liter air untuk setiap 125 gram pasta kering agar pasta terendam sepenuhnya dalam air supaya tak lengket ke alas panci.
Biarkan air betul-betul mendidih dan bergolak cepat sebelum pasta dimasukkan ke dalamnya. Masukkan pasta sekaligus dan biarkan api tetap menyala agar air kembali mendidih secepat mungkin. Terburu-buru memasukkan pasta hanya akan membuat Anda mengakhiri acara masak ini dengan pasta yang benyek dan tak menarik.
Untuk menghindari pasta saling melekat satu sama lain ataupun lengket alas panci, pastikan Anda menggunakan banyak air dan aduklah pasta begitu Anda memasukkannya ke dalam air mendidih dan lakukan setidaknya setiap 2 menit sekali.
Saat memasak pasta segar, sebaiknya jangan lengah. Awasi terus dan sering-seringlah mencobanya apakah pasta sudah matang atau belum karena pasta jenis ini biasanya tergolong cepat sekali matang.
Supaya pasta tidak terlalu lembek dan benyek, jangan biarkan pasta berada dalam air lebih lama dari semestinya. Jadi, jangan pernah memasukkan pasta ke dalam air sebelum air rebusannya betul-betul mendidih. Jangan pula membiarkan pasta begitu lama di atas api ketika air sudah mendidih kembali.
Gunakan saringan untuk meniriskan air dari pasta. Menggunakan panci yang di dalamnya sudah terpasang saringan mungkin merupakan jalan pintas. Namun biasanya langkah ini akan meninggalkan aroma kurang sedap/bau gosong, selain membuat pasta tidak tiris sempurna hingga terlihat berair saat disajikan.
Untuk menghemat waktu saat mengolah lasagna, gunakan lasagna yang berlabel "tak perlu dimasak". Agar pasta tak lengket dan matang secara merata sekaligus mencegahnya kelewat matang, gunakan pengaduk berupa sendok atau garpu kayu saat merebus pasta karena kayu merupakan peredam panas yang baik.
Agar pasta tak lengket dan matang secara merata sekaligus mencegahnya kelewat matang, gunakan pengaduk berupa sendok atau garpu kayu saat merebus pasta karena kayu merupakan peredam panas yang baik.
Mengapa Harus Air Mendidih?
Begini penjelasannya secara ilmiah:
Pasta mengeluarkan semacam zat yang bersifat sebagai perekat. Zat ini tampak berupa gelembung-gelembung busa yang muncul di pinggiran panci saat pasta dimasak. Kalau tidak tersedia cukup air untuk mengeluarkan zat perekat tadi, pasta akan tetap terselubung oleh zat perekat tersebut. Itulah mengapa kalau air rebusannya sedikit, air rebusannya akan cepat sekali mengental. Nah, air rebusan yang kental karena mengandung zat perekat akan menyerap panas yang dihasilkan. Akibatnya, pasta jadi tidak matang sempurna dan merata.
Begitu juga dengan citarasa pasta itu sendiri. Pasta yang dicemplungkan ke dalam air sebelum air rebusan itu mendidih akan menyerap panas yang membuatnya jadi cepat gampang lembek. Soalnya, dalam air suam kuku, pasta akan cepat sekali merekah bersamaan dengan larutnya zat perekat yang terkandung dalam pasta.
Padahal dibutuhkan panas yang cukup tinggi dari air mendidih untuk mempertahankan bagian luar pasta sekaligus untuk mencegahnya agar tidak saling merekat. Itulah mengapa air mendidih amat penting dalam hal ini. Bukankah temperatur air akan segera turun begitu kita memasukkan pasta ke dalamnya. Namun temperatur ini masih tetap cukup panas untuk membuat pasta matang merata sebagaimana mestinya.